Film horor Ngeri-ngeri Sedap saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Seperti apa film ini? Film Sedap menakutkan ini bercerita tentang sebuah keluarga Batak yang tinggal di pinggiran Danau Toba di Sumatera Utara.
Sebuah keluarga terdiri dari Pak Domu (Arswendy Beningswara), Mak Domu (Tika Panggabean), Domu (Boris Bokir), Sarma (Gita Butar-butar), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel).
Film ini bercerita tentang kerinduan Madome akan ketiga putranya yang pindah ke Jawa. Ketiga anak itu belum pulang selama lebih dari tiga tahun.
Tidak hanya itu, film ini menggambarkan Shirataki menginginkan ketiga putranya melakukan apa pun yang mereka inginkan. Namun ketiganya menolak keinginan Shirataki karena ingin memutuskan hidup sesuai keinginannya sendiri.
Singkat cerita, Pak Domu dan Mak Domu pun menghubungi ketiga anaknya di Jawa dan meminta mereka pulang. Permintaan itu didasari keinginan Mak Domu untuk berbicara langsung agar ketiga anaknya melakukan apa yang diinginkannya, serta pesta adat di rumah orang tua Pak Domu.
Tapi ketiga anak itu tidak mau pulang. Alasan mereka adalah bahwa mereka memiliki pekerjaan di mana mereka berada dan mereka tidak bisa pergi.
Untuk membawa pulang ketiga anak itu, Pak Dom juga meminta Nyonya untuk bertindak, mengatakan mereka akan bercerai. Itu hanya untuk membawa pulang ketiga anak itu, setidaknya untuk membantu menyelesaikan masalah di antara mereka berdua agar mereka tidak bercerai.
Niat Pakdom juga didukung oleh Madome. Mereka melakukan drama perceraian dan ketiga anak itu segera pulang.
Domu dan ketiga adik laki-lakinya segera bekerja di rumah untuk berdamai dengan orang tua mereka yang bermasalah. Namun tidak berhasil karena Pak Domu dan Mak Domu sepakat bahwa drama tersebut akan berlangsung hingga akhir pesta adat yang diadakan oleh orang tua Pak Domu.
Upaya Domu, Gabe dan Sahat selalu gagal, sehingga mereka harus bergabung dengan partai tradisional. Usai pesta adat, Domu, Gabe dan Sahat memutuskan untuk pulang, meski orang tua mereka tetap bersikeras untuk bercerai.
Masalah muncul, dan Maddom mengekspos permainan mereka di depan anak-anak yang sedang berdebat dengannya. Pada saat itu, Pak Dom terus memaksakan kehendaknya pada ketiga anaknya. Kekecewaan membuat Domu dan saudara-saudaranya memutuskan untuk kembali ke Jawa.
Tak hanya itu, Maddom yang sempat ribut dengan Baidom memilih membawa pulang putrinya Salma ke rumah orang tuanya. Pak Domu juga tinggal sendiri di rumah.
Pak Domu mulai sadar bahwa dia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Dia juga membiarkan ketiga anaknya untuk membuat pilihan. Pak Domu dan ketiga putranya pergi ke rumah Mak Domu untuk mengundangnya pulang.
Alur cerita film ini didasarkan pada kehidupan orang Batak. Adegan tertawa hingga sedih membuat film ini layak untuk ditonton.
Sejauh ini, belum ada kritik terhadap film-film Bene Dion. Konsisten dengan cerita Batak, adegan kocak hingga saat ini membuat film ini layak ditonton bersama keluarga.